TUGAS MAKALAH
ANALISIS MAKANAN DAN MINUMAN
( MINERAL )

OLEH
NAMA : GEORNALISTA VALENTINE LAOH F
NIM :
AK.11.020
KELAS : B
AKADEMI ANALIS KESEHATAN
BINA HUSADA
KENDARI
2013
KATA
PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa, makalah Analisa Makanan dan Minuman ini dapat terselesaikan tepat waktu dan tanpa
hambatan yang berarti. Makalah ini mengenai MINERAL dengan
tujuan dapat membantu dalam mempelajari mata kuliah Analisa Makanan dan Minuman .
Akhirnya, saya mengucapkan terima
kasih kepada Dosen yang telah membimbing dalam penyusunan makalah ini hingga
selesai. Sangat disadari bahwa makalah ini tak luput dari kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
diharapakan dari para pembaca demi perbaikan makalah untuk selanjutnya. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin….
Kendari , Mei 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
I.2.Rumusan
Masalah
I.3.Tujuan
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
BAB III
PEMBAHASAN
III.I.Pengertian Mineral
III.2.Penggolongan Mineral
III.3.Mineral yang dibutuhakan Oleh
Tubuh
III.4.Analisa Kualitatif Mineral
BAB IV MPENUTUP
IV.1.Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Perkembangan
ilmu pengehuan dari masa ke masa semakin bertambah, seperti halnya dengan pada
disiplin ilmu Biologi dan Kimia yang melahirkan bidang ilmu yang disebut
Biokmia. Biokimia merupakan disiplin ilmu pengetahuan yang membahasa tentang
aktivitas kimia pada tubuh makhluk hidup.
Makhluk hidup,
utamanya manusia pasti membutuhkan zat-zat tertentu dalam membantu aktivitas
metabolism dalam tubuhnya. Sehingga organ-organ manusia dapat melakukan
aktivitas-aktivitas yang kadang tidak disadari kerjanya, seperti penyerapan
sari-sari makanan di usus, penghalusan makanan d lambung dan lain sebagainya.
Zat-zat yang
sering digunakan tubuh dalam melakukan aktivitas antara lain, protein, lemak,
vitamin, dan mineral. Mineral yang umumnya dikenal banyak orang adalah air,
tapi ternyata masih banyak mineral-mineral yang sering didengar tapi orang
mengira mineral tersebut bukan mineral.
Zat makanan dapat digolongkan berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh
yakni zat makanan yang dibutuhkan dalam jumlah banyak dan zat makanan yang
dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Zat makanan yang dibutuhkan dalam jumlah
banyak seperti karbohidrat, protein, dan lemak, sedangkan zat makanan yang
dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit oleh tubuh yaitu vitamin dan mineral.
Percobaan kali ini yaitu uji kandungan minerla dalam beberapa bahan pakan
ternak.
Mineral merupakan bahan anorganik yang dibutuhkan oleh tubuh dalam
pemeliharaan fungsi tubuh baik tingkat sel, jaringan atau tubuh secara
keseluruhan. Proses metabolisme dalam tubuh juga membutuhkan mineral sebagai
kofaktor enzim. Fungsi mineral dalam tubuh di antaranya untuk pengaturan
pekerjaan enzim-enzim, pemeliharaan asam-basa, membantu transfer ikatan-ikatan
penting melalui membran sel dan pemeliharaan kepekaan otot dan saraf terhadap
datangnya rangsangan. Selain itu mineral
dapat berfungsi sebagai konstituen tulang dan gigi contohnya calsium,
magnesium, fosfor dan pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan
komposisi cairan tubuh.contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).
Keasalahan komposisi ransum pakan dapat menyebabkan ternak sakit bahkan
kematian. Pemalsuan bahan pakan misalnya yang banyak terjadi yaitu dedak padi
yang dicampur dengan sekam, atau bahan pakan lainnya sampai bahan mineral pun
juga dipalsukan. Pemalsuan secara
sederhana misalnya sumber mineral seng yang terkandung dalam tepung ikan.
Sumber bahan pakan mineral sulit untuk dibedakan secara inderawi. Uji kandungan
mineral sangat dibutuhkan unutk mencegah terjadinya pemalsuan dalam bahan
pakan.
I.2.Rumusan Masalah
Rumusan masalah
pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa
pengertian Mineral ?
2. Apa
saja Penggolongan Mineral ?
3. Mineral
apa saja yang dibutuhkan oleh tubuh dan apa saja fungsinya ?
4. Bagaimana
Analisa Kualitatif ataupun Kuantitatif Mineral ?
I.3.Tujuan
Adapun tujuan
dari makalah ini adalah untuk mengetahui apa pengertian dari Mineral,apa saja
penggolongan Mineral,Mineral apa saja yang di butuhkan oleh tubuh dan apa
fungsinya ,serta untuk mengetahui bagaimana analisa kualiatif ataupun analisa
kuantitatif dari Mineral.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Beberapa mineral
merupakan elemen inorganik yang dibutuhkan oleh ternak untuk pertumbuhan dan
reproduksi. Walaupun jumlah yang dibutuhkan hanya sedikit , keseimbangan dalam
tubuh harus tetap terjaga. Berdasarkan kegunaannya dalam aktifitasnya hidup,
mineral dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu golongan essensial dan non
essensial. Berdasarkan
jumlahnya, mineral dapat pula dibagi atas mineral makro dan mineral mikro.
Makromineral berfungsi sebagai bagian penting dalam struktur sel dan
jaringan keseimbangan cairan dan elektrolit serta berfungsi di dalam cairan
tubuh baik interseluler maupun ekstraseluler. Mikromineral berfungsi sebagai
bagian dari struktur suatu hormon agar sebagian enzim dapat berfungsi maksimal.
Miller et al (1988) menyatakan bahwa
fungsi zat besi dalam tubuh:
(1) dalam Hb
bertindak sebagai pembawa O2 dalam sel darah merah
(2) dalam
mioglobin sebagai cadangan O2 dalam jaringan
(3) dalam sel
sebagai pentransfer O2
(4) dalam
enzim katalase melindungi serangan racun peroksida
(5)
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.
Berbagai unsur
anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologi, tetapi tidak atau belum semua
mineral tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineral esensial dan
nonesensial. Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses
fisiologis makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ.
Unsur-unsur mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu
mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro diperlukan untuk membentuk
komponen organ di dalam tubuh. Mineral mikro yaitu mineral yang diperlukan
dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan dengan
konsentrasi sangat kecil. Mineral nonesensial adalah logam yang perannya dalam
tubuh makhluk hidup belum diketahui dan kandungannya dalam jaringan sangat
kecil. Bila kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh makhluk hidup yang
bersangkutan. Di samping mengakibatkan keracunan, logam juga dapat menyebabkan
penyakit defisiensi.
Semua mahluk
hidup memerlukan unsur anorganik atau mineral untuk proses kehidupan yang
normal. Semua jaringan ternak dan makanan atau pakan mengandung mineral dalam
jumlah dan proporsi yang sangat beragam. Mineral adalah bahan anorganik atau
bahan kimia yang didapat makhluk dari alam, yang asalnya ialah dari tanah.
Mineral ada yang larut dalam air lalu masuk tubuh lewat air minum atau air yang
dipakai untuk mencuci sayur dan memasak. Mineral masuk ke dalam tubuh dalam
bentuk garam lalu digunakan dalam bentuk elektrolit. Elektrolit adalah bentuk
ion dari mineral yang bermuatan positif (+) dan negatif (-), ada sebagian
mineral yang dipakai sel sebagai poros atau inti suatu molekul, ada pula yang
dipakai untuk menghubungkan suatu cabang ke cabang yang lain. Mineral yang
masuk kedalam tubuh lewat makanan sebagian diabsorpsi oleh dinding usus.
Makanan yang masuk kedalam tubuh terdiri dari bahan organik dan air sebesar 96
% dan sisanya terdiri dari unsur mineral. Mineral dikenal sebagai zat anorganik
atau kadar abu, dalam proses pembakaran, bahan-bahan organik terbakar, tetapi
zat anorganik tidak terbakar, karena itu bahan anorganik disebut abu
Makalah ini
menguraikan pentingnya mineral mikro dalam kehidupan . Sifat-sifat mineral
seperti sifat kimia, biokimia maupun proses biologis dalam jaringan makhluk
hidup, perlu diketahui dalam upaya mendiagnosis penyakit defisiensi mineral .
BAB
III
PEMBAHASAN
III.I.Pengertian
Mineral
Mineral adalah
senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral termasuk
tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral
termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang
sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya
tidak termasuk). Menurut The International Mineralogical Association tahun 1995
telah mengajukan definisi baru tentang definisi material “Mineral adalah suatu
unsur atau senyawa yang dalam keadaan normalnya memiliki unsur kristal dan
terbentuk dari hasil proses geologi “. Ilmu yang mempelajari mineral disebut
mineralogi.
Unsur mineral
merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup di
samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh,
bila bahan biologis dibakar, semua senyawa organik akan rusak; sebagian besar
karbon berubah menjadi gas karbon dioksida (CO2), hidrogen menjadi uap air, dan
nitrogen menjadi uap nitrogen (N2). Sebagian besar mineral akan tertinggal
dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan terjadi
penggabungan antarindividu atau dengan oksigen sehingga terbentuk garam
anorganik .
III.2.Penggolongan
Mineral
Berdasarkan
kegunaannya dalam aktivitas kehidupan, mineral (logam) dibagi menjadi dua
golongan, yaitu mineral logam esensial dan nonesensial. Logam esensial
diperlukan dalam proses fisiologis, sehingga logam golongan ini merupakan unsur
nutrisi penting yang jika kekurangan dapat menyebabkan kelainan proses
fisiologis atau disebut penyakit defisiensi mineral. Mineral ini biasanya
terikat dengan protein, termasuk enzim untuk proses metabolisme tubuh, yaitu
kalsium (Ca), fosforus (P), kalium (K),
natrium (Na), klorin (Cl), sulfur (S), magnesium (Mg), besi (Fe), tembaga (Cu),
seng (Zn), mangan (Mn), kobalt (Co), iodin (I), dan selenium (Se). Logam nonesensial adalah golongan logam yang tidak
berguna, atau belum diketahui kegunaannya dalam tubuh, sehingga hadirnya unsur
tersebut lebih dari normal dapat menyebabkan keracunan. Logam tersebut bahkan
sangat berbahaya bagi makhluk hidup, seperti timbal (Pb), merkuri (Hg), arsenik
(As), kadmium (Cd), dan aluminium (Al).
Berdasarkan
banyaknya, mineral dibagi menjadi dua kelompok, yaitu mineral makro dan mineral
mikro. Mineral makro diperlukan atau terdapat dalam jumlah relatif besar,
meliputi Ca, P, K, Na, Cl, S, dan Mg. Mineral mikro ialah mineral yang
diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan
dengan konsentrasi sangat kecil, yaitu Fe, Mo, Cu, Zn, Mn, Co, I, dan Se.
Kelompok makro terdiri dari unsur –
unsur Ca, P, K, Na, Mg dan S. kelompok mikro terdiri dari Fe, I, Cu, Zn, Mn, Co
dan Se, sedangkan kelompok renik terdiri dari unsur F, Mo, As, Cr, Si dan lain
– lain. Beberapa unsur mineral ini ada yang termasuk golongan racun dan
biasanya masih terdapat di dalam sel hayati meskipun jumlahnya sngat kecil
sekali, contoh unsure tersebut adalah Ag, Hg dan Pb.
Fungsi mineral
secara umum dibagi menjadi 4 macam, yaitu untuk pembentukan struktur, untuk
fungsi fisiologis, sebagai katalis dan sebagai regulator. Kandungan pakan
mineral dari bahan pakan nabati sangat bervariasi tergantung dari beberapa
faktor, seperti genetik tanaman, keadaan tanaman tempat tumbuh tanaman tersebut,
iklim, musim, tahap kematangan, dan ada tidaknya pemupukan terhadap tanaman.
Leguminosa biasanya kaya akan mineral Ca, Mg, Fe, Cu, Zn, dan Co.
Rumput-rumputan banyak mengandung mineral Mg, Zn, dan Fe.
III.3.Mineral
yang dibutuhakan Oleh Tubuh
Berdasarkan
jumlah kebutuhan dalam tubuh, mineral dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
makroelemen dan mikroelemen.
a. Makroelemen
adalah mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar. Makroelemen meliputi
kalium (K), kalsium (Ca), natrium (Na), fosfor (P), magnesium (Mg), belerang
(S), dan klor (Cl).
b. Mikroelemen
yaitu mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit. Misalnya besi (Fe),
mangan (Mn), kobalt (Co), molibdenum (Mo), dan selenium (Se).
Mineral terdapat dalam berbagai
bahan makanan dari hewan dan tumbuhan, adapun fungsi mineral bagi tubuh yaitu :
1.Kalsium (Ca)
Kalsium
merupakan jenis mineral yang paling berlimpah dalam tubuh manusia. Total
rata-rata banyaknya kalsium pada tubuh manusia dewasa kurang lebih mencapai 1
kg, dimana 99% terdapat pada tulang dan gigi, lalu 1% sisanya ada pada cairan
tubuh dan aliran darah. Walaupun terkesan sangat sedikit, sisa 1% ini
sebenarnya berperan penting dalam transmisi sistem saraf, konstraksi otot,
pengaturan tekanan darah, dan pelepasan hormon.
Sumber : Susu, telur dan
buah-buahan.
Fungsi : Pembentukan tulang dan
gigi
2.Fosfor (P)
Fosfor sebagai
fosfat memainkan peranan penting dalam struktur dan fungsi semua sel hidup.
Sumber Fosfor adalah Susu, kacang-kacangan, telur, daging, dan sayuran. Fosfor
berfungsi dalam Pembentukan tulang dan
gigi, Metabolisme, Kontraksi otot, Aktivitas saraf, Komponen enzim, DNA, RNA,
dan ATP, Membentuk fosfatid, bagian dari plasma, Menjaga keseimbangan asam
basa, Pengaturan aktivitas hormone, Efektivitas beberapa vitamin. Adapun akibat
Kekurangan Fosfor adalah kerapuhan tulang dan gigi, Sakit pada tulang, Pada
anak anak : Rakhitis, Pada orang Dewasa : Osteomalasia.
3.Besi (Fe)
Besi ( Fe)
adalah suatu unsur metalik dan menyusun sekitar 5% tentang itu Earth’S kulit
keras. Ketika murni ini merupakan suatu gelap, silvery-gray metal. Ini
merupakan suatu unsur yang sangat reaktif dan mengoxidasi karat dengan mudah.
Yang merah, jeruk dan menguning dilihat dalam beberapa lahan dan pada atas batu
karang mungkin besi oksida. Bagian dalam dari Bumi dipercaya untuk menjadi
iron-nickel campuran logam padat. Iron-Nickel batu bintang dipercaya untuk
menghadirkan material yang paling awal membentuk pada awal alam semesta itu.
Sumber mineral bagi tubuh adalah Susu, hati, kuning telur dan sayur-sayuran
yang berwarna hijau. Mineral befungsi dalam Pembentukan hemoglobin dalam darah.
4.Fluorin (F)
Sumber Fluorin
Kuning telur, susu, otak, dan air minum. Adapun fungsi Fluorin yaitu Memelihara gigi, Mencegah kekurangan Mg,
osteoporosis, dan penyakit periodontal. Apabila kekurangan Fluorin dapat
mengakibatkan Kerusakan karang gigi (caries dentis)
5.Iodin (I)
Sumber Yodium
Makanan hasil laut, telur, susu, garam beryodium, tiram, dan rumput laut.
fungsi Yodium yaitu aktivitas kelenjar tiroid (tiroglobin), Komponen hormon
tiroksin, Komponen hormon triyodotironin. Apabila kekurangan Yodium dapat
mengakibatkan Gondok, Pendengaran berkurang.
6.Natrium (Na)
Natrium yang
dibutuhkan oleh tubuh setiap hari sebesar 15-20 g. Sumber Natrium Daging,
garam, mentega, dan produk peternakan. Adapun fungsi Natrium adalah Transmisi
saraf, Kontraksi otot, Menjaga tekanan osmotik darah, Sebagai buffer (dalam
bentuk Nakarbonat), Mempertahankan iritabilitas sel otot, Komponen anorganik
cairan ekstra sel. Adapun akibat kekurangan Natrium yaitu Dehidrasi, Shock,
Gangguan pada jantung, Kejang otot, Kelelahan, Suhu tubuh meningkat. Jika
kelebihan natrium akan mengakibatkan gejala hipertensi.
7.Klorin (Cl)
Klorin merupakan
mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam setiap hari dengan jumlah 15-20 g. Sumber
Klor yang dibutuhkan oleh tubuh berasal Garam, susu, daging, dan telur. Adapun
fungsi Klor yaitu Pembentukan HCl dalam lambung yang berperan dalam penyerapan
Fe dan emulsi lemak, Aktivator enzim, Bahan ion klorit yang penting untuk
transfer CO2 dari darah ke paru-paru, Memelihara keseimbangan asam basa,
elektrolit, dan tekanan osmosis. Apabila kekurangan klor maka akan
mengakibatkan Kontraksi otot abnormal, Hilangnya rambut dan gigi, Pencernaan
terganggu.
8.Kalium (K)
Kalium merupakan
mineral yang bersumber dari sayuran, buah-buahan, dan kecap. Kaium berfungsi
untuk Mengatur detak jantung, Memelihara keseimbangan air, Transmisi saraf,
Memelihara keseimbangan asam basa, Katalisator, Kontraksi otot, Mengatur
sekresi insulin dari pancreas, Memelihara permeabilitas membran sel. Adapun
akibat kekurangan kalium dapat mengakibatkan Gangguan jantung, Kontraksi otot
terganggu, Pernapasan terganggu. Apabila kelebihan mneral akan mengakibatkan
kelemahan otot dan terganggunya denyut jantung.
9.Tembaga (Cu)
Tembaga
merupakan mneral yang berasal dari Padi-padian, polong-polongan, kerang,
ginjal, dan hati. Adapun fungsi Tembaga ( Cu ) yaitu Pembentukan eritrosit dan
hemoglobin, Komponen enzim dan protein,
Aktivitas saraf, Sintesis substansi seperti hormone. Akibat Kekurangan Tembaga
( Cu ) adalah Anemia, Gangguan saraf dan tulang.
10.Kobalt (Co)
Kobalt merupakan mineral yang esensial serta bersifat mikro, konsentrasinya
sekitar 0.02-0.1 mg/kg pada tubuh ternak. Fungsi fisiologis Co adalah perannya
sebagai bagian integral dari molekul vitamin B12. Co diperlukan
mikroba untuk boisintesis vitamin B12, sehingga defisiensi Co akan
mengakibatkan defisiensi vitamin B12. Ternak yang kekurangan Co akan
mengalami anemia, nafsu makan menurun, pertumbuhan menurun, produksi susu
menurun dan rambut yang kasar. Co banyak terdapat di leguminosa dan tersedia di
alam dalam bentuk garam kobalt dan kobalt oksida.
11.Kupru (Cu)
Mineral Cu adalah salah satu mineral yang seiring dilaporkan defisien pada
ternak ruminansia. Menurut McDowell (1992), defisien Cu dapat menyebabkan
mencret, pertumbuhan terhambat, perubahan warna pada rambut dan rapuh serta
mudah patahnya tulang – tulang panjang. Defisiensi sekunder mineral mikro
sering dialami oleh ternak ruminansia walaupun ternak diberi suplemen mineral
dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan .
Unsur Cu diabsorpsi kurang baik oleh ruminansia dalam metabolisme tubuh.
Meskipun Cu bukan merupakan bagian dari molekul haemoglobin, akan tetapi Cu ini
adalah komponen yang sangat penting untuk pembentukkan sel darah merah dan
menjaga aktivitasnya dalam sirkulasi (Nugroho, 1986). Unsur Cu terdapat dalam
plasma darah, kandungan Cu secara normal dalam plasma darah adalah 0,6 Cu/ml.
Di alam Cu tersedia dalam bentuk CuSO4, CuCO3 dan
CuO. Cu merupakan terminal oksidase dengan bantuan Cytokrom oxidase, oksidasi
lisin dengan bantuan lysyl oksidase, utilisasi Fe dan transport Cu dengan
bantuan metaloenzim Ceruloplasmin, dan dismutase dari radikal superoxide O2-
dengan bantuan Superokxide dismutase. Cu adalah salah satu mineral yangs sering
dilaporkan defisiensi pada ruminansia.
12.Magnesium
(Mg)
Magnesium merupakan mineral makro yang sangat penting. Sekitar 70% dari
total Mg dalam tubuh terdapat dalam tulang atau kerangka. Mg dibutuhkan oleh
sebagian besar sistem enzim, berperan dalam metabolisme karbohidrat dan
dibutuhkan untuk mempernaiki fungsi sistem saraf (Perry et al., 2003). Selain
itu Mg berperan penting untuk sintesis protein, asam nukleat, nukleotida, dan
lipid.
Indikator defesiensi Mg adalah menurunnya kadar Mg dalam plasma menjadi 1,2
– 1,8 mg/100ml dari kadar normal sebesar 1,8 – 3,2 mg/100ml. Tempat utama
absorsi Mg pada ternak ruminansia adalah pada bagian reticulorumen, sekitar 25%
Mg diabsorsi oleh hewan dewasa. Jumlah Mg yang diabsorsi menurun seiring dengan
penurunan tingkat mineral di dalam pakan. Dalam kondisi defisiensi status Mg
cadangan dalam tubuh untuk menggantikan sumbangan dari absorpsi Mg yang rendah.
Mg tersedia
dalam bentuk magnesium oksida, dan magnesium sulphate. Jumlah Mg yang
diabsorbsi menurun seiring dengan penurunan tingkat mineral dalam pakan.
Leguminosa, rumput-rumputan dan tepung ikan kaya akan mg. Dan apabila terjadi
toxisitas mineral ini ternak akan memiliki ekskreta yang basah dan jarang terjadi
pada ternak yang diberi ransum normal.
13.Seng (Zn)
Zn terdapat pada semua jaringan tubuh, tetapi sebagian besar terdapat dalam
tulang. Jumlah yang besar juga terdapat dalam kulit, rambut, dan bulu hewan. Zn
berperan penting pada sintesis DNA serta metabolisme protein sehingga sistem
tubuh akan terganggu jika defisien Zn. Zn juga berperan penting dalam
metabolisme karbohidrat dan lemak serta pembentukkan sistem kekebalan tubuh. Zn
merupakan mikromineral yang tersebar didalam jaringan hewan, manusia, dan tumbuhan
serta terlibat dalam fungsi metabolisme.
Defisiensi seng juga dapat timbul karena adanya rekasi antagonis dengan
kalsium dan asam fitat. Dosis optimum seng dalam ransum yang dicampur dengan
sumber protein hewani adalah 46-52 mg/kg sedangkan ransum yang mengandung
protein nabati 52-72 mg/kg. Defisiensi seng pada ayam yang sedang tumbuh
mengakibatkan pertumbuhan terganggu, pembentukan bulu terhambat, parakeratosis,
dan pembengkakan persendian. Defisiensi seng pada ayam pembibit dan petelur
dalam ransum dapat menyebabkan menurunnya produksi telur dan daya tetas. Gejala
kelebihan seng pada sapi dan domba menimbulkan keracunan yang diperlihatkan
penurunan berat badan konsumsi dan efisiensi penggunaan ramsum. Penurunan konsumsi ransum kemungkinan sebagai bagian dari
penurunan palatabilitas ransum.
14.Karbondioksida(CO2)
Ketika terdapat fitat atau oksalat di dalam pakan, Ca dan P tetap tersedia
di dalam pakan, Ca dan P tetap tersedia bagi ruminansia karena asam oksalat
akan dioksidasi secara sempurna oleh enzim asal mikroba rumen menjadi CO2
dan H2O, sedang fitat akan dihirolisis oleh fitase asal mikroba
menjadi insitol dan asam fosfor.
III.4.Analisa
Kualitatif Mineral
Analisa
Kualitatif Mineral dilakukan uji Co2+,
Cu2+, Fe2+ , Zn2+ , Mg2+ ,
CO2 dan uji Cl.
1.Uji
Co2+, Cu2+, Fe2+
Pertama-tama Larutan A diteteskan pada kertas saring 1-2 tetes, kemudian
tambahkan simple yang akan diuji, dan 1-2 tetes ditambahkan larutan B , diamati
perubahannya. Larutan A terbuat dari larutan garam Rochele (KNaC4H4O6,
H2O), 20 gram rochele dilarutkan dengan 100ml aquadest. Larutan B
yaitu larutan Nitroso-R-salt, 1 gram Nitroso-R-salt dilarutkan dalam 500ml
aquadest. Stándar yang dipakai CuSO4, COSO4,dan FeFO4.
2.Uji Zn2+
Larutan NaOH 2N ditetskan 2-3 tetes dalam kertas saring,
ditambah dengan simple yang akan diuji, kemudian ditambah dengan 2-3 tetes
dithizone amati perubahan warnanya. Bahan terbuat dari 0,21 dithizone
dilarutkan dalam 100 ml CCl4. Stándar yang digunakan ZnSO4.
3.Uji Mg2+
Larutan KOH diteteskan 1-2 tetes ditambah dengan spotlait ditambah dengan
spotplate ditambah I3 dalam KI hingga larutan berubah menjadi warna
kuning, kemudian larutan diteteskan dalam kertas saring yang telah berisi
simple. Perubahan warna diamati . Lrutan terbuat dari 12,7 g I, ditambah dengan
40 g KI ditambah dengan larutan aquadest 25ml dan diencerkan hingga volume 100
ml. Stándar yang dipakai MgSO4.
4.Uji CO2
Sample diletakan dalam gelas arloji, larutan HCl diteteskan 1-2 tetes
dengan perbandingan 1:1, kemudian diamati gelembung gas yang terbentuk.
Stándar yang dipakai CaCO3.
5.Uji Cl
Sample dilarutkan secukupnya dengan aquadest disaring dalam tabung reaksi
dengan menggunakan corong yang telah ditutupi oleh kertas saring, ditambah dengan 100 ml larutan HNO3
ditambah dengan 1-2 tetes larutan AgNO3 5%. Diamati endapan putih
yang terbentuk. Standard yang dipakai NaCl.
BAB
IV
PENUTUP
IV.1.Kesimpulan
1. Mineral
adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral
termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral.
Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat
yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik
biasanya tidak termasuk).
2. Berdasarkan
kegunaannya dalam aktivitas kehidupan, mineral (logam) dibagi menjadi dua
golongan, yaitu mineral logam esensial dan nonesensial. Logam esensial
diperlukan dalam proses fisiologis, sehingga logam golongan ini merupakan unsur
nutrisi penting yang jika kekurangan dapat menyebabkan kelainan proses
fisiologis atau disebut penyakit defisiensi mineral.
3. Berdasarkan
jumlah kebutuhan dalam tubuh, mineral dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
makroelemen dan mikroelemen.
4. Analisa
Kualitatif Mineral dilakukan uji Co2+,
Cu2+, Fe2+ , Zn2+ , Mg2+ ,
CO2 dan uji Cl.
DAFTAR
PUSTAKA
Darmono. 1995. Logam dalam Sistem Biologi Makhluk
Hidup. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran
Hubungannya dengan Toksikologi Senyawa Logam. Penerbit Universitas Indonesia
Press.
Suharjdo. 1886. Pangan, Gizi, dan Pertanian.
Jakarta : Universitas Indonesia
Underwood, E. J. and N. F. Suttle. 1999. The
Mineral Nutrition of Livestock Third Edition. London : CABI Publishing
Winarno, F. G. 1984. Kimia Pangan dan Gizi.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
http://belajarGEO.blogspot.com/macam-macam_mineral_dan_kegunaannya.html
(Diakses 25 Mei 2013).
http://id.wikipedia.org/wiki/mineral
(Diakses 25 Mei 2013)
http://id.wikipedia.org/wiki/daftar_mineral
(Diakses 26 Mei 2013)
http://www.hilo.co.id/kalsium-mineral-si-penguat-tulang
(Diakses 26 Mei 2013)
http://www.minsocam.org/msa/ima/ima98(04).pdf
(Diakses 27 Mei 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar